Pesawat Malaysia Airline MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu, hingga kini belum ditemukan. (The Epoch Times )
Pesawat Malaysia Airline MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu, hingga kini belum ditemukan.
Berita terakhir menyebutkan investigasi sedang ditujukan pada 4 ton manggis kargo pesawat tersebut, sedang dipelajari apakah ada bahan peledak di dalamnya.
Pihak Kepolisian Malaysia mengatakan bahwa mereka telah menemukan petunjuk kuat ke arah itu tetapi belum bisa diungkapkan.
Pada Rabu (2/4/2014) lalu Kepolisian Malaysia membenarkan bahwa pihaknya sedang mendalami kemungkinan ada bahan peledak yang tersimpan dalam kargo manggis. Disebutkan penyidikan telah memperoleh terobosan yang berarti.
Polisi telah memeriksa setiap pihak yang terkait dengan 4 ton manggis itu, termasuk siapa pemesan, siapa yang membayar dan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam proses pengepakan buah manggis dari kebun hingga terkirim menjadi kargo di Bandara Kuala Lumpur. Penyidik mencurigai kemungkinan bahan peledak sengaja dimasukkan ke dalam kiriman buah manggis yang begitu banyak.
Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan bahwa kepolisian telah memperoleh petunjuk yang berkaitan dengan hilangnya pesawat, namun ia tidak merinci lebih lanjut kecuali menyebut salah satu kecurigaan yang tinggi ada pada buah manggis itu.
Ia juga mengatakan bahwa hasil penyidikan telah membebaskan kecurigaan terhadap penumpang pesawat, tetapi penyidikan terhadap awak pesawat masih berlangsung. Pihak kepolisian telah menemukan petunjuk kuat tetapi belum mau mengungkap isinya.
Pengguna internet masih meragukan upaya pihak Malaysia
Pengguna internet di Tiongkok mengatakan bahwa mereka tidak lagi percaya pernyataan pihak Malaysia. Mereka mengatakan, Malaysia adalah yang terbaik, layaknya sebuah cerita mitos yang membingungkan. Banyak pegunungan naik dan turun. Sekarang buah manggis yang berada dalam bagasi pun diseret-seret, terkena sial juga. Apakah buah manggis itu naik pesawat tanpa melalui pemeriksaan keamanan?
Berita disebarkan membuat orang semakin rancu. Apakah insiden ini sedang dipersiapkan untuk dimasukkan ke dalam kategori kasus misteri?
Ada pengguna internet yang mempertanyakan apakah fakta sudah ditemukan? Apa alasan buah yang menyimpan bahan peledak itu baru diledakkan setelah pesawat terbang begitu lama? Bila pilot adalah pembajak, mengapa pesawat baru jatuh setelah terbang lama? Apa hubungan antara bahan peledak dengan pesawat? Pesawat tidak meledak di udara, bukan? Jangan-jangan mereka sedang berusaha mengalihkan pandangan, membohongi kita!
Umumnya pengguna internet di Tiongkok menghendaki pengungkapan fakta. Bila pihak Malaysia telah mengetahui penyebab hilangnya pesawat, mengapa tidak mengumumkannya bahkan seolah menutup-nutupi. Terlibat konspirasi! Apakah nanti akan keluar ucapan yang membantah? Masalah ini hanya dapat diusut dengan mencari apakah ada teroris yang membajak pesawat.
Bahan peledak yang disembunyikan dalam kargo manggis sebelumnya sudah pernah dicurigai
Pesawat MH370 membawa kargo buah manggis sekitar 3 – 4 ton pesanan sebuah perusahaan di Tiongkok. 'Daily Mail' Inggris pada 18 Maret pernah melaporkan, kepolisian Malaysia sedang mendalami kemungkinan bahan peledak disembunyikan di dalam kargo.
Menurut laporan, pesawat mengangkut 1 peti manggis sekitar 3 – 4 ton. Menyembunyikan bahan peledak di dalam buah manggis bukan urusan sulit. Bila bahan itu tiba-tiba meledak, pesawat akan 'terbang' setinggi 45.000 feet.
Petugas intelijen dari Kuala Lumpur mengatakan, menyembunyikan peledak ke dalam buah manggis tidak sulit. Remote control dipasang di perangkat ponsel penumpang pun gampang. Kemudian pesawat diledakkan melalui ponsel penumpang tersebut.
CEO Malaysia Airline Ahmad Jauhari Yahya mengatakan bahwa kargo buah manggis itu telah diperiksa keamanannya sebelum dinaikkan ke dalam pesawat.
Hilangnya pesawat MH370 masih membingungkan
Timbul banyak sekali keraguan hilangnya pesawat MH370, sampai sekarang belum ada kejelasannya. Perusahaan MAS dan pemerintah Malaysia sering bertolak belakang, membuat masyarakat bingung.
Pada 24 Maret 2014 Perdana Menteri Malaysia mengumumkan bahwa penerbangan pesawat MAS MH370 telah berakhir di selatan Samudra Hindia, tak seorang pun yang selamat. Dunia luar mempertanyakan kesimpulan yang kurang adanya bukti. Menuduh pihak Malaysia menyembunyikan kebenaran.
Informasi dan analisis para ahli beranggapan bahwa besar kemungkinan pesawat itu telah dibajak, walau tidak diketahui siapa pembajaknya. Apa sebenarnya yang disembunyikan oleh pihak Malaysia?
Menurut laporan 'Wall Street Journal' edisi 2 April 2014, pemerintah Malaysia telah mengkategorikan peristiwa hilangnya pesawat MH370 ke dalam kasus pidana. Selain itu, belum ada kabar lebih lanjut tentang kesimpulan pemeriksaan simulator penerbangan milik kapten pilot itu. (Sinatra/rahmat)